Kamis, 22 Juli 2010

Sedekah membawa berkah

Saya tadinya adalah seorang guru di suatu yayasan pendidikan swasta menengah atas. Yayasan ini memberlakukan sistem kontrak yang akan diperbaharui setiap tahun. Artinya apabila kontrak kita diperpanjang, kita akan mendapat surat panggilan dan sebaliknya kita tidak akan dipanggil (diPeHaKa) apabila pihak yayasan tidak membutuhkan kita lagi.
Tahun ini, saya tidak dipanggil lagi untuk menjadi guru di sekolah tersebut, maka secara otomatis pemasukan keuangan keluarga jadi berkurang. Di saat yang sama suami saya yang bekerja nyambi kuliah, memerlukan uang yang cukup mengorek kantong untuk pembayaran spp, dsb. Sedangkan uang tabungan kami yang hanya sedikit, habis dipakai untuk kebutuhan sekolah anak-anak.
Situasi yang sulit ini tentu saja membuat saya dan suami bingung dan prihatin. Tapi sebagai orang yang beriman kami berusaha untuk tegar dan saling menguatkan. Semuanya kami pasrahkan kepada Allah SWT. Karena kami yakin ini adalah salah satu bentuk ujian darinya yang harus dilalui dengan shabar.
Hari itu, di forum pengajian yang biasa saya ikuti diadakan munashoroh (penggalangan dana) untuk membantu saudara kami yang jadi korban kebakaran. Semua hartanya habis terbakar. Tidak bersisa. Hati saya trenyuh, ternyata masih ada yang keadaannya lebih parah dari saya. Tapi saya hanya dapat menyumbang dalam bentuk barang layak pakai, bukan dalam bentuk uang seperti biasanya. Ah, tak apa yang penting kan ikhlasnya, pikir saya. Kenyataannya, sekarang ini hanya itu yang dapat saya lakukan. Memang tidak banyak, tapi insyaAllah berkah. Walaupun mengundang pertanyaan dari beberapa teman, saya hanya menjawab semuanya dengan senyuman. Saya malu menceritakan keadaan saya yang masih jauh lebih baik dari keadaan para korban kebakaran itu.
Selang beberapa hari dari kejadian itu, saya dikejutkan oleh ‘jalan keluar’ yang diberikan Allah SWT kepada keluarga saya. mendadak seorang teman lama mengajak berbisnis busana muslimah, modalnya dia semua yang menanggung. Saya terharu dan bersyukur. Belum habis rasa syukur saya, tiba-tiba suami mengabarkan bahwa beliau diajak rekannya untuk jadi agen sebuah perusahaan asuransi islami. Subhanallah walhamdulillah, semua itu sedikit banyak membantu income keluarga, suami saya dapat melunasi spp kuliahnya dan saya punya kesibukan baru yang tidak harus sering-sering keluar rumah sehingga tugas saya sebagai ibu rumah tangga tidak terganggu. Benarlah hadist rasulullah SAW, yang artinya : “Barangsiapa membantu memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah membantu kebutuhannya”. Wallahu’alam bisshowab.

1 komentar:

  1. Alhamdulillah, tulisan ini sudah dimuat di rubrik KIAT, majalah "TARBAWI" ed.235. th 12. dengan sedikit editting dari redaksinya. Ini adalah awal yang baik bagi saya untuk terus belajar menulis, mg bisa mjd penulis profesional yang diridhoi Allah SWT, amin yba

    BalasHapus