Alam, selain sebagai tempat
tinggal, juga adalah media tempat kita belajar yang diberikan Allah SWT kepada
kita. Dari alam seisinya kita dapat menyadari dan merasakan begitu banyak
nikmat yang telah diberikan-NYA kepada kita, manusia.
Udara adalah salah satu
nikmat-NYA dari alam ini yang diberikan secara gratis (Cuma-Cuma). Benar-benar
gratis, karena dimanapun kita berada kita dapat menghirup udara sepuas-puasnya
tanpa takut kena denda atau pajak, juga tidak harus bayar rekening tiap bulan
seperti air PAM atau listrik.
Satu sifat udara yang umum adalah
bisa menekan kemana-mana. Ingat hukum Pascal yang kita pelajari dari SD dulu
bahwa udara akan menekan kesegala arah dengan sama rata sesuai dengan tempat
yang ditempatinya. Itulah sifat udara yang unik dan fleksibel. Berbeda dengan
sifat air yang hanya bisa mengalir (secara alami, tanpa bantuan alat eg: pompa)
dari tempat tinggi ke rendah, udara
dapat menekan kesegala arah apalagi ada celah-celah maka dia bisa menerobos
dengan leluasa.
Ke-fleksibelan udara ini layak
kita contoh dalam hidup di era globalisasi ini, dimana dimensi ruang dan waktu
yang sangat luas harus dihadapi. Bila tidak pintar-pintar bersikap, maka kita
akan terbawa salah satu arus yang deras.
Beruntunglah manusia dengan
karunia Akal dan fikiran yang diberikan-NYA, sehingga mampu mencontoh sifat
udara yang fleksibel untuk keselamatan hidupnya. Tidak membebek saja dengan
satu pendapat hanya gara-gara banyak orang yang berpihak kesana. Atau ngotot
dengan pendapat sendiri padahal sudah nyata-nyata pendapat itu salah. Manusia
yang fleksibel akan selalu mencari celah untuk memberikan alternatif terbaik
dalam bersikap, tidak harus selalu membeo tapi juga tidak selalu menentang
(berseberangan jalan). Tidak perlu gontok-gontokan (anarkhis), tapi kadang-kadang cukup dengan duduk bersama
menyamakan suhu berfikir dan menghasilkan keputusan yang mashlahat bagi semua
makhluk di alam ini.
Itulah sikap dan sifat yang dicontohkan oleh baginda
Rasulullah SAW sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam QS 3:159
“.....Dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai
orang-orang yang bertawakal”
Semoga kita dapat meniti hidup
dengan kefleksibelan yang kita pelajari dari “UDARA” dan menjadi insan terbaik
dimata-NYA sehingga layak mendapat surga-NYA, Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin....
Yuk kita belajar dari udara, menjadi yang dibutuhkan semua makhlauk, tampa sombong tampa pamrih... yang bisa masuk lewat jalan mana saja, dari bawahpun bisa keatas ^^
BalasHapusAyo kak Rose ikut GA geng suka2, aku belum sih :)Lihat di sini : http://www.genksukasuka.com/2012/04/lomba-blog-genksukasuka.html
ado lomba tentang Kartini disini: http://meworldwords.blogspot.com/2012/04/sebuah-giveaway-ra-kartini-bukan.html