“Wahai Allah, jadikanlah aku puas dengan apa yang Engkau rizkikan padaku. Berkahilah aku dalam rizkiku. Gantilah untukku semua yang tidak ada dengan KEBAIKAN” (H.R. Al-Hakim dari Ibnu Abbas ra)
Saudaraku,
Yakinlah orang yang paling kaya adalah orang yang paling qona’ah terhadap hartanya. Bukan yang paling banyak bilangan hartanya, karena kepuasan, ridho, menerima, tentram yang terkandung dalam makna qona’ah, semua merupakan perasaan hati.
Karena memang tidak ada yang memuaskan dalam hidup ini.. Ketika kita tidak berambisi dengan harta orang lain, itulah kekayaan yang sebenarnya...
Nabi Musa AS ketika bertanya kepada Allah SWT,
“Ya, Allah, siapa diantara hamba-Mu yang paling kaya?”
Allah menjawab, “Orang yang paling qona’ah dengan apa yang kuberikan padanya”
Karena.. selalu ada yang kurang dalam hidup ini.., selalu ada celah yang tidak sempurna menurut hati..Dan disinilah kita belajar menikmati kekurangan..Belajar bahwa ada kelebihan dibalik kekurangan, belajar mensyukuri kekurangan dan justru menikmatinya..
Saudaraku,
Ada ikatan erat antara Qona’ah dan syukur. Keduanya seperti dua sisi mata uang. Syukur membuahkan Qona’ah dan Qona’ah memunculkan syukur. Tak ada qona’ah tanpa syukur dan tak ada syukur tanpa qona’ah. Syukur tanda kita menikmati keadaan yang mungkin kurang. Qona’ah adalah buah kesyukuran yang membuat kita tenang. Bathin yang tenang karena menerima keadaan. Kondisi hati yang stabil karena tidak dibenturkan dengan harapan yang tidak tercapai.. Keadaan jiwa yang menyenangkan karena tdk banyak mengeluh dan menggugat keadaaan yang tidak sesuai dengan keinginan, itulah keberkahan yang Allah berikan...
Saudaraku,
Qona’ah menjadikan tidak lelah terombang oleh mimpi-mimpi dan obsesi hidup yang tak habis-habis. Qona’ah membuat jiwa lebih tenang, stabil dan bisa menapaki hidup dengan kuat..
Tapi, Qona’ah bukanlah sikap diam , puas, tenang tanpa merubah keadaan yang tidak baik atau menjalani hidup tanpa perencanaan... melainkan, Ridho dengan karunia Allah SWT, ridho dengan ketetapan Allah SWT, bukanlah ridho dengan kondisi yang buruk, bukan pasif menghadapi situasi yang tidak baik, bukan tenang dengan dengan dugaan keburukan yang kan terjadi di masa mendatang.
Saudaraku,
Qona’ah adalah sikap ridho yang tidak boleh menghapus keinginan mengubah sesuatu menjadi ebih baik, tidak berarti diam dan tidak mau berusaha membuka pintu-pintu rezki yang halal yang Allah sediakan.
Saudaraku,
walaupun begitu kita tidak boleh ridho dengan kemunkaran, tenang dengan kedzoliman atau diam mendapatkan kebathilan.
Saudaraku,
Nikmatilah kekurangan, Ambillah prinsip qona’ah dari Rasulullah SAW,
“setiap kali matahari terbit, dua malaikat berseru kepada manusia yang hidup di dunia.. ’wahai Manusia bergegaslah menuju Rabbmu, sesuatu yang kurang dan cukup itu lebih baik daripada yang banyak tapi melalaikan”
Saudaraku, semoga kita senantiasa qona’ah dengan segala apa yang sudah Allah berikan, aamin ya rabbal ‘aalamin...
(disarikan dari Tarbawi/kolom ruhaniat, edisi 146 th 8/dzulhijah 1427/4 jan 2007)
bener.. apa yang kita miliki, syukuri..
BalasHapusQonaah, kunci agar hidup lebih indah dan barokah. Insya Allah.
BalasHapusterkadang kekurangan menjadi alasan untuk tidak berbuat, semoga kita dihindarkan dari hal-hal sedemikian...
BalasHapusmmm ada award lagi kak rose di rumahku, jingok-jingok ya trus tempel di dinding :)
semoga kita senantiasa menjadi pribadi yang bersyukur ya Kak... supaya akan selamanya kaya raya... amiiin...
BalasHapus