Saya suka menulis. Keinginan ini sudah lama ada tapi baru muncul lagi tahun 2010. Tepatnya sekitar bulan april yang lalu. Waktu itu suami saya, abi, begitu anak-anak memanggilnya, pulang membawa ide yang tak pernah saya duga sebelumnya. Seperti biasa abi membeli dua kotak susu yang biasa dikonsumsi putra-putra kami,ternyata kali ini ada info lomba menulis untuk para ortu (orangtua) tentang perkembangan anak-anak setelah mengkonsumsi produk susu tersebut. “ikutan, mi..” Abi memotivasi saya untuk ikut lomba kontes menulis itu. Awalnya saya tidak tertarik,’males ah’ pikir saya.Yach, seingat saya sudah lama sekali tidak menulis, mungkin terakhir kali saat masih SMA. Kembali saya susuri lembaran-lembaran memori yang menyeruak begitu saja. Betapa dulu saya suka curhat lewat tulisan, biasanya dalam bentuk puisi-puisi atau nulis di buku diary. Ah, kalo nggak salah buku diary-nya masih saya simpan. Tanpa disadari, saya sudah berada di depan lemari buku-buku lama, mata saya mulai menelusuri buku satu persatu dan berhenti pada satu buku kecil berwarna pink, yak..itu buku diary saya, hati saya melonjak girang, saya ambil buku itu, meniup-niup debu yang sudah menempel (uh, sudah berapa lama ni buku ndak pernah dibaca), dan akhirnya saya sudah tenggelam dalam kenangan semasa SMA. Beberapa rekaman sejarah SMA saya menari-nari kembali dalam buku diary itu. Terekam dengan jelas, semua kejadian-kejadian seru masa lalu saya, masa-masa SMA yang tak terlupa. Wah, untung saya sudah menulis di buku diary ini, sehingga sejarah masa SMA saya bisa teragenda dan tidak lewat begitu saja, bathin saya mulai merasakan manfaat coretan-coretan masa lalu saya, karena disana, terkumpul cerita suka duka sebagian masa remaja saya.
Namun, diary itu tidak serta merta membuat saya langsung tergerak untuk menulis karena saya tidak yakin akan kemampuan saya untuk itu, ditambah lagi sekarang sudah jadi ibu rumah tangga, saya merasa akan banyak yang mencemooh "Hoho... ibu-ibu kog ikut-ikutan nulis sih, gayanya...emang bisa, apa?", begitulah image orang lain dalam pemikiran saya waktu itu. Tapi karena motivasi abi yang terus menerus, akhirnya saya ikuti juga kontes menulis tersebut dengan tidak mengharapkan apa-apa, cuma mau menyenangkan hati suami. Saya masih ingat betapa abi begitu gencar memotivasi saya, “ikut saja mi, kontes menulisnya, mudah kog, Cuma menceritakan perkembangan anak-anak kita dari hari kehari, kan gampang…nyata lagi, gak harus pake rekayasa-rekayasa. Tulisan Ceritanya nanti bisa jadi kenangan lho buat keluarga kita, walaupun gak menang” begitu kata-kata abi dengan mata berbinar-binar. Saya pun trenyuh dengan motivasi my soulmate itu, akhirnya kekuatan cintalah yang menang dan saya pun mulai menulis. Alhamdulillah, hampir mendekati dead-line (H-2) cerita itu rampung, diprint (dicetak),ini juga ada campur tangan abi, dan langsung dikirim. Tak dinyana setelah mengirimkan ceritanya via pos (karena waktu itu saya masih gaptek, masih awam dengan dunia maya/internet), saya mendapat kabar dari admin lomba tsb via telephon bahwa cerita yang saya tulis masuk nominasi dan diikutkan dalam semi final. Wah, saya cukup kaget saat itu. Saya tak percaya. Waktu admin lomba kembali menghubungi agar segera mengirimkan foto anak-anak saya via email, barulah saya yakin kalo tulisannya masuk nominasi. Dari sana juga saya baru belajar internet, malu juga sih baru meltek (melek teknologi), tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, Itu juga kata si-abi. Saya mulai buat email (selama ini belum ada, yang ada sih Cuma di gigi *email gigi…hehehe). Trus bikin Akun FB dan Twitter, walaupun yang bagian belakang jarang dikunjungi (males twitteran).
Akhirnya, pengumuman pemenang lomba kontes menulis cerita pun diumumkan, tidak ada nama saya. Sempat kecewa sih, tapi abi berkata dengan nada bercanda “Wong baru nulis sekali kog mau langsung jadi juara? Ya, mana bisa jeng…jeng…” , Iya juga sih, awalnya saya tertawa mendengarnya, tapi lama-lama saya pikir ada benarnya juga kata-kata si-abi ini, Bahwa untuk manghasilkan tulisan yang baik itu butuh latihan, yang kontinyu dan sungguh-sungguh. Saya kembali dihubungi Admin lomba (kali ini via email..lho), dikhabarkan bahwa tulisan saya belum berhasil memasuki babak final. Tidak diberitahukan alasannya, tapi saya yakin karena lebih banyak tulisan yang lebih bagus dari saya.
Walaupun tulisan cerita saya tidak sampai juara, tapi cukup membuat semangat saya untuk menulis bangkit kembali. Sejak itu saya suka menulis walaupun tidak setiap hari (kalo lagi mood aja) dan saya mulai belajar internet lebih jauh, sampai akhirnya berhasil punya blog sendiri. Saya menyadari, blog saya masih sangat banyak kekurangan di sana-sini, apalagi dalam masalah gadget dan lay out blog masih sangat minim, ditambah lagi tulisan-tulisan yang dientry (posting) masih sangat hijau, yah maklum aja baru penulis pemula.
Saya terus berlatih menulis, sesekali saya ikut lomba (walaupun selalu kalah), sesekali saya juga mengirim tulisan ke majalah, lebih sering ditolak, saya mulai terbiasa, apalagi saya pernah membaca sejarah penulis terkenal yang puluhan bahkan ratusan kali ditolak berbagai pihak pada awalnya. Alhamdulillah pada pertengahan juli 2010, akhirnya tulisan saya dimuat di majalah Tarbawi. Saya bahagia, bukan hanya karena ada honornya (walau tak seberapa, saya tetap bersyukur), namun lebih jauh lagi saya ingin membahagiakan orang-orang dekat di sekitar saya, terutama suami saya, bahwa motivasi darinya sangat berarti. Walaupun saya tahu semuanya tidak akan terjadi tanpa kehendak-NYA.
Dengan berjalannya waktu saya terus menjadikan aktifitas menulis sebagai tempat untuk mengekspresikan perasaan saya, juga beberapa aktifitas saya sebagai ibu rumah tangga, makanya postingan saya di blog terasa lebih banyak menceritakan keluarga, terutama anak-anak, karena biasanya inspirasi yang datang memang lebih banyak dari mereka, juga saya memang banyak belajar dari sana. Semakin lama saya mulai merasakan manfaat ngeblog dan blogwalking, selain mendapat teman sesama penulis yang bisa jadi rujukan sharing, kita juga mendapatkan banyak ilmu (pelajaran) dari tulisan dan pengalaman mereka, pokoknya jadi happier blogger dech... , Apalagi sering diadakannya acara giveaway (GA) yang sesuai momentum, wah.. jadi semangat untuk nulis sesuai tema GA. Pokoknya nulis dulu dech, urusan menang belakangan, itung-itung latihan nulis lebih banyak, tapi kalo menang itu adalah bonus hehehe.....
Baru-baru ini pun sewaktu diadakan acara GA Muharram dengan tema membuat Gurindam muharram, Alhamdulillah tulisan Gurindam saya masuk 10 besar, walaupun pertamanya kaget (karena benar-benar tidak menyangka) tapi saya bersyukur, bukan hanya karena mendapat bingkisan buku dari penyekenggara GA, tapi lebih jauh saya bisa tau makna menulis terutama menulis gurindam, padahal selama ini hanya tau tentang puisi, pantun dan sejenisnya.
“mi, ini adalah prestasi kecil yang diberikan Allah buat umi yang sudah berusaha sungguh-sungguh..syukurilah itu” komentar abi lembut, saat saya beritahukan tentang ini. Subhanallah, benar ya Rabb, ini adalah salah satu kurnia-Mu dari berjuta-juta bahkan lebih nikmat-Mu yang lainnya, kepada saya.
Kembali Saya merenung, dengan usaha menulis yang tidak terlalu gencar, hanya kalo lagi mood saja, sudah mendapatkan karunia keberhasilan dari-NYA, apalagi kalau berlatih setiap hari, setiap saat dan setiap kesempatan, wah…insyaAllah cita-cita jadi penulis (yg baik) cepat kesampaian. Kuncinya dengan tidak menunda-nunda waktu untuk mulai berlatih menulis, walaupun hanya dengan satu tulisan ringan.
Saya mendapat pelajaran berharga dari kejadian ini, dan semakin menyenangi dunia blogging, meminjam istilah penulis “negeri lima Menara” bahwa “Man jadda wa jadda”, siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan berhasil.
*********
bener adanya menulis itu butuh yg namanya proses dan terus belajar,, apalagi sdh ada media blog sayang bener kalau dibiarkan kososng tanpa postingan2 baru,, semoga ngontesnya menang mbak
BalasHapusbenar sekali mb....
BalasHapusmenulis mmg harus dilatih dan dilatih...
sya juga masih terbilang baru didunia tulis menulis...
sukses ya ngontesnya !
salam kenal dan salam persahabatan !
alkahfi n bens : makasih ya masukannya yang bermanfaat dan doanya juga, Aamiin ... salam persahabatan slalu..
BalasHapuswah...pengalamannya panjang yah..berarti sebenarnya punya bakat menulis terpendam sebelum membuat blog, kalo udah punya blog jangan dipendam mba bakatnya.. hehehehehe...
BalasHapusoke, kami catat sebagai peserta..
terima kasih atas partisipasinya...
wahhh gan ikut kontes SEO ya gan? makin sukses aja nih sepertinya blog sang pemberi kontes karena postingan sobat. mantep nih semoga menjadi juara unggulan dan meraih gelar sebagai THE WINNER amin!
BalasHapuswah ngeblog sudah menjalar ke semua orang nih. mewujudkan indonesia menulis juga kan. hehe
BalasHapussalam kenal :D
Muantap Mbak, semoga makin semangat nulisnya ya...
BalasHapusMotivasi Cinta, suka aku istilahnya, berasa sampai ke hati ;)
Dengan berbagai manfaat positif dari kegiatan blogging, semakin mantap saya menjadikan blogging sebagai kegiatan utama di dunia maya.
BalasHapusSemoga kita sama-sama menang di kontes ini.
Niat yang baik dan lurus akan memberikan hasil yang tidak pernah kita bayangkan nantinya
BalasHapusselamat mbak, motivasi anda kembali dan akan terus bangkit menulis dan berbagi melalui dunia blogging
salam daripamekasan madura