Hari ini, harusnya bikin yang special buatnya, tapi.. sepertinya dia menginginkan sebaliknya. Bahkan dari kemarin-kemarin dia sudah bilang gak usah masak macem-macem kalo Cuma buat ngerayain hari lahirnya.
“..gak usah lebay ah mi.., malahan prihatin dengan stok umur yg kian menipis”, mungkin itu yang ada dalam hatinya. Aku hanya menebak dari kesehariannya, tepatnya untuk beberapa hari ini. Dengan kesederhanaannya yang memang sudah menjadi karakter sejak aku mengenalnya lebih kurang 8 tahun yang silam, sekarang dia kelihatan matang dalam menjalani kehidupan. Terutama melakoni perannya sebagai kepala Rumah tangga.
Ah jadi flash back nich, saat kami ta’aruf dulu ada satu kata yang selalu kuingat, saat kutanyakan apa tujuan ‘menikah’ baginya. Dia menjawab dengan mantap, untuk “ibadah”. Jawaban yang selalu membuatku terharu sampai sekarang, sekaligus menjadi referensi kami dalam menjalani kehidupan berumahtangga. Juga dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup lainnya. Yach, dari mana pun mulainya, perjalanan hidup memang tak akan pernah lepas dari cobaan. Bentuknya tidak seperti yang disadari banyak orang : derita, sedih dan sejenisnya. Karena sesuatu yang menyenangkan pun adalah ujian.
Namun, dibalik semua itu aku tetap yakin akan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hambaNYA yang istiqomah di jalan-NYA dan bersamamu, suamiku, aku percaya kita akan berlayar menuju jannah-NYA. Aamin Yba.
Met hari lahir, honey…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar