Sabtu, 16 Mei 2015

*POTRET NEGERIKU*



Seorang gembong HOMO, pegiat, pelindung dan pahlawan para bencong dan lesbong di Indonesia dengan percaya diri mendaftarkan diri jadi Komisioner HAM.

Mendaftarkan diri, dan semoga tidak lolos, di tengah heningnya kematian nurani…. Dan kebisingan politik yang sibuk sendiri..

##

Seorang  gubernur mengusung ide lokalisasi dan pelegalan kompleks pelacuran dan penjualan minuman keras.
“orang suci dilarang masuk”. Ujar sang gubernur nyinyir, soal idenya pada lokalisasi tempat maksiat itu.
Seolah yang menolak idenya, adalah orang sok suci dan munafik.

##

Pesta bikini campur baur anak SMA, siswa dan siswi dalam kolam renang,sambil menegak cocktail dan music menghentak ……

Pesta Seks bareng belasan remaja SMP dalam kamar sempit Hotel Melati.

Kedua ‘event’ diwaktu yang sama, tempat yang berbeda. Namun dengan alas an yang sama….
Menghilangkan Kesumpekan Pasca Ujian Sekolah.

##

Profesi Artis dan selebriti yang jadi idola kebanyakan remaja, dan cita-cita kebanyakan anak-anak negeri,
Terbongkar,
Ternyata ratusan dari mereka juga nyambi jadi pelacur kelas kakap, bertarif puluhan hingga ratusan juta.
Demi baju dan tas branded, mobil mewah, liburan ke Eropa, dan gaya hidup Hedonis lainnya.
##
Pelacuran Online yang pelakunya adalah remaja belasan tahun yang sukarela dan bergerak mandiri, bukan di mucikari,
Juga terbongkar,
Dan Ternyata mudah sekali menemukan ribuan Pelacur-pelacur bonsai ini dengan tarif murah meriah,
Seliweran beriklan ala pedagang baju di social media.
Bisa PO, bisa DP, ada testimony,
Bisnis menggiurkan yang Cuma bermodal Gadget…..
Foto….., Upload…..,Klik……., DP………., Ketemuan……, Lunas

##

Innalillah….Beberapa hari ini,  Demikianlah berita yang menghias media…
Menetes air mataku…….

##

“Akan datang suatu zaman dimana orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api” (HR. Tirmidzi)
Yah, Terbayang beratnya anak-anak kita kelak, memegang  “Bara Api”….
Membuatku makin merasa malu….
Menjadi ibu makin jelas, bukan lagi pekerjaan sederhana, bukan lagi pekerjaan sambilan, bukan lagi pekerjaan sisa waktu….
Membanyakkan waktu lapang…Menatap mata mereka….menggenggam jari-jari dan tangan mereka….
Mendengar langsung celotehan mereka ….menjadi kawan…Setidaknya agar mereka tahu,  Kita akan kuat jika kita bersama memegang bara api itu…..sepanas apapun….
Agar mereka…..
Gak malu disebut aneh, karena gak ikut-ikutan pacaran……
Gak malu disebut kuper, Karena gak ikut pake baju sobek seperti orang gila…
Gak malu dibilang cemen, karena gak ikut Nonton film porno bareng….
Gak malu ….menjadi sendirian dalam Kebenaran.

##

Duhai ALLAH…….
Sungguh hanya kepadamu segala doa kami panjatkan
Ketika yang kami harapkan di negeri ini tak bergeming……
Hukum makin buta, Penegak hukum pincang, Politikus sibuk sendiri, Pemimpin cari aman…….
Jadi,

Biarlah kami para ibu akan berteriak di dunia maya, berceloteh di social media, Meski kelak pekikan kami akan disambut dengan tuduhan:

Sok pintar…Sok suci….Sok alim….Sok hebat……

Biarlah…..

Toh itu lebih baik, Ketimbang ‘sekedar ‘diam, karena diam adalah
SELEMAH-LEMAHNYA IMAN….

Dan kami yakin, Iman kami belum selemah itu……

Kami masih bisa  teriak kencang!

Anak kami…. Amanah kami….. Peraturan kami

(yana nurliana, menulis adalah menguatkan iman)